Hidup Ini Bagai Putaran Roda, Harus di Kayuh Agar Terus Berputar'

Kamis, 18 Desember 2008

Tutorial NetBeans

Weih hari ini begitu mendung mau pulang malah terjebak hujan akhirnya aku putuskan mampir warnet sambil ngantuk-ngatuk cari tutorial NetBeans. pertama bosen banget lihat tutorial nya pakek bahasa inggris ya maklum aku gak bisa bhsas ingris bisanya yes or no hehehhe ketahuan nak bodone.Akhrinya dengan terpakasa baca tu tutorial NetBeans bahasa inggrisnya sewaktu dah di baca semakin penasaran lagi isi berikutnya kok nglatur kesana kemari :D, ah kode point aja tutorial NetBeans dengan bahasa indonesia di bawah ini :

Sebelum Anda Mulai

Untuk menulis program Anda yang pertama, Anda perlu menginstal dulu perangkat lunak berikut pada sistem Anda:

Menyiapkan Proyek

Untuk membuat sebuah proyek IDE:

  1. Jalankan NetBeans IDE.
  2. Dalam IDE, pilih File > New Project
  3. Dalam New Project wizard, buka kategori General dan pilih Java Application, Kemudian klik Next.
  4. Dalam halaman Name and Location pada pemandu, Dalam field Project Name, ketikkan Hello World App.Dalam field Create Main Class, ketikkan helloworldapp.HelloWorldApp. Biarkan kotak cek Set as Main Project dipilih.
  5. Klik Finish.

Proyek dibuat dan dibuka dalam IDE. Anda harus mencari komponen berikut:

  • Jendela Projects, yang berisi tampilan pohon dari berbagai komponen proyek, berisi file sumber, pustaka yang mendasari kode Anda dan lain-lain.
  • Jendela Source Editor berisi file yang disebut HelloWorldApp, terbuka.
  • Jendela Navigator, yang dapat Anda gunakan untuk navigasi cepat di antara elemen-elemen dalam kelas yang dipilih
Lebih jelasnya silahkan lihat disini
Sumber dari : http://www.netbeans.org/kb/55/quickstart_id.html

Selasa, 16 Desember 2008

Step By Step Instalasi LTSP 4.2u2-0 di Zencafe 1.0/Zenwalk4.4

Untuk menginstal LTSP di Zencafe atau Zenwalk, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menginstal file ltsp-utils yang bisa didownload pada situs
http://wiki.ltsp.org/twiki/bin/view/Ltsp/DownLoads

Berhubung distribusi Zencafe/Zenwalk merupakan distribusi turunan dari Slackware, maka downloadlah paket khusus untuk distribusi Slackware. Setelah mendownload kemudian install paket ltsp-utils tersebut dengan perintah installpkg.

root[LTSP]# wget -c http://www.tna.nl/ltsp/ltsp-utils-0.25.0-noarch-1TnA.tgz
root[LTSP]# ls
ltsp-utils-0.25.0-noarch-1TnA.tgz
root[LTSP]# installpkg ltsp-utils-0.25.0-noarch-1TnA.tgz
Installing package ltsp-utils-0.25.0-noarch-1TnA…
PACKAGE DESCRIPTION:
ltsp-utils: Linux Terminal Server Project utilities - ltsp-utils 0.25-0
ltsp-utils: This package includes the following utilities for LTSP server:
ltsp-utils:
ltsp-utils: ltspadmin For installing and managing the packages
ltsp-utils: on an LTSP server.
ltsp-utils: ltspcfg For configuring the services on an LTSP server.
ltsp-utils: ltspinfo For querying the workstation, to learn things,
ltsp-utils: such as which sound daemon is being used.
ltsp-utils:
ltsp-utils: Homepage: http://www.ltsp.org/
ltsp-utils: (Packaged by mdekker@tna.nl on 23-May-2006)
root[LTSP]#

Untuk mengecek apakah paket tersebut sudah terinstal atau belum, berikan perintah seperti dibawah ini:

root[LTSP]# ls /var/log/packages | grep ltsp-utils
ltsp-utils-0.25.0-noarch-1TnA
root[LTSP]#

Setelah paket ltsp-utils terinstal, ada beberapa paket lagi yang diperlukan oleh Zencafe/Zenwalk untuk bisa dijadikan sebagai LTSP server, dan ini tidak terdapat pada default instalasi maupun di repository dari Zenwalk
sendiri. Tetapi untungnya, kita masih bisa memakai paket dari distribusi Slackware (karena Zencafe/Zenwalk adalah turunan dari distribusi Slackware).
NB:
- Untuk Zencafe 1.0 dan Zenwalk 4.4 silahkan download paket dari Slackware 11 :)
(Thx buat om anjar yang udah beritahu masalah ini ^^ )

Oh iya, paket-paket yang dibutuhkan yaitu:

  • DHCPD (Ini tidak terdapat di mirror zenwalk, ambil dari distro Slackware)
  • perl-libwww-perl (Ini juga tidak ada, ambil dari Slackware juga) :D
  • Berhubung Zencafe / Zenwalk adalah turunan Slackware, ada beberapa paket lainnya yang tidak disediakan pada waktu default instalasinya. Beberapa paket tersebut adalah

    1. Paket DHCPD
    2. Paket libwww-perl. (Untuk menjalankan ltspadmin ? )

    Setelah mengetahui paket-paket apa saja yang dibutuhkan, sekarang waktu untuk download dan menginstal paket-paket tersebut dengan cara sebagai berikut:

    root[LTSP]# wget -c http://ftp.riken.jp/linux/slackware/slackware-current/slackware/n/dhcp-3.0.5-i486-1.tgz
    root[LTSP]# installpkg dhcp-3.0.5-i486-1.tgz
    Installing package dhcp-3.0.5-i486-1…
    PACKAGE DESCRIPTION:
    dhcp: dhcp (DHCP server and client utilities)
    dhcp:
    dhcp: This package provides the ISC’s DHCP utilities, including both a
    dhcp: server and client. The DHCP protocol allows a host to contact a
    dhcp: central server which maintains a list of IP addresses which may be
    dhcp: assigned on one or more subnets. A DHCP client may request an
    dhcp: address from this pool, and then use it temporarily for communication
    dhcp: on the network. The DHCP protocol also provides a mechanism whereby
    dhcp: a client can learn important details about the network to which it is
    dhcp: attached, such as the location of a default router or name server.
    dhcp:
    Executing install script for dhcp-3.0.5-i486-1…

    root[LTSP]# wget -c http://ftp.naist.jp/pub/Linux/linuxpackages/Slackware-11.0/jay/perl-libwww-perl/perl-libwww-perl-5.805-noarch-1.tgz
    root[LTSP]# installpkg perl-libwww-perl-5.805-noarch-1.tgz
    Installing package perl-libwww-perl-5.805-noarch-1…
    PACKAGE DESCRIPTION:
    perl-libwww-perl: perl-libwww-perl 5.805 (Perl module)
    perl-libwww-perl:
    perl-libwww-perl: Packaged by cpan2tgz
    perl-libwww-perl: cpan2tgz by Jason Woodward
    perl-libwww-perl: http://software.jaos.org/
    perl-libwww-perl:
    Executing install script for perl-libwww-perl-5.805-noarch-1…
    root[LTSP]#

    Nah klo semua paket dah terinstall, untuk mengeceknya silahkan ketik perintah sebagai berikut:

    root[LTSP]# ls /var/log/packages | grep dhcp
    dhcp-3.0.5-i486-1
    dhcpcd-2.0.4-i486-2
    root[LTSP]# ls /var/log/packages | grep libwww
    perl-libwww-perl-5.805-noarch-1
    root[LTSP]#

    Nah setelah semua persiapan selesai, sekarang waktunya download file iso dan md5sum dari http://ltsp.mirrors.tds.net/pub/ltsp/isos/ dengan cara sebagai berikut:

    root[LTSP]# wget -cb http://ltsp.mirrors.tds.net/pub/ltsp/isos/ltsp-4.2u2-0.iso
    root[LTSP]# wget -c http://ltsp.mirrors.tds.net/pub/ltsp/isos/ltsp-4.2u2-0.md5sum
    –07:45:02– http://ltsp.mirrors.tds.net/pub/ltsp/isos/ltsp-4.2u2-0.md5sum
    => `ltsp-4.2u2-0.md5sum’
    Resolving ltsp.mirrors.tds.net… 216.165.129.141
    Connecting to ltsp.mirrors.tds.net|216.165.129.141|:80… connected.
    HTTP request sent, awaiting response… 200 OK
    Length: 51 [text/plain]

    100%[=============================================>] 51 –.–K/s

    07:45:03 (2.95 MB/s) - `ltsp-4.2u2-0.md5sum’ saved [51/51]

    root[LTSP]#

    Nah klo sudah selesai download file ltsp isonya, cek dulu md5sumnya, buat jaga-jaga saja :D

    root[LTSP]# md5sum ltsp-4.2u2-0.iso
    e09b1fd6cc20d4632699a2a53c0fca21 ltsp-4.2u2-0.iso
    root[LTSP]# more ltsp-4.2u2-0.md5sum
    e09b1fd6cc20d4632699a2a53c0fca21 ltsp-4.2u2-0.iso

    Setelah selesai, sekarang mount file ltsp-4.2u2-0.iso. Tapi sebelumnya bikin dulu direktori mount point di /mnt dulu dengan cara sebagai berikut:

    root[LTSP]# mdkir /mnt/cdrom
    root[LTSP]# mount -t iso9660 -o loop ltsp-4.2u2-0.iso /mnt/cdrom/

    Nah klo sudah, sekarang waktu untuk konfigurasi LTSP servernya. Ketikkan perintah seperti dibawah ini untuk masuk kedalam menu konfigurasi LTSP.

    root[LTSP]# ltspadmin

    /usr/sbin/ltspadmin: Must be run as root

    If you used ’su’ to become the SuperUser, make sure
    you include the hyphen ‘-’ as an argument to su.
    that is:

    su -

    That will ensure that the proper environment is setup.

    root[LTSP]# su -
    root[~]# ltspadmin

    Nah klo sudah nanti akan ada tampilan sebagai berikut:


    Untuk pertama kali install, pada menu LTSP Administration Utility
    pilihlah menu Configure the installer options seperti gambar dibawah
    ini:
    Setelah meng-konfigurasi installer optionnya. Sekarang pilihlah menu
    Install/Update LTSP Package,
    NB: Tekan A untuk memilih semua paket-paketnya dan Q untuk mulai proses intalasi.

    Nah setelah semua paket LTSP nya sudah terinstal, sekarang waktunya untuk mengkonfigurasi LTSP servernya. Ketikkan perintah ltspcfg diterminal atau console, setelah itu tekan tombol enter sehingga muncul tampilan seperti berikut:

    ltspcfg v0.16 The Linux Terminal Server Project (http://www.LTSP.org)

    S - Show the status of all services
    C - Configure the services manually

    Q - Quit

    Make a selection: c

    Kemudian tekan C terus enter untuk mulai mengkonfigurasi seluruh service-service yang diperlukan oleh LTSP, tampilan menu konfigurasi tersebut adalah sebagai berikut:

    ltspcfg v0.16 The Linux Terminal Server Project (http://www.LTSP.org)

    1 - Runlevel
    2 - Interface selection
    3 - DHCP configuration
    4 - TFTP configuration
    5 - Portmapper configuration
    6 - NFS configuration
    7 - XDMCP configuration
    8 - Create /etc/hosts entries
    9 - Create /etc/hosts.allow entries
    10 - Create /etc/exports entries
    11 - Create lts.conf file

    R - Return to previous menu
    Q - Quit

    Make a selection:

    Setelah menemui tampilan seperti diatas, enable kan semua service-service tersebut.
    Catatan untuk Run Level:
    - Karena Zencafe/Zenwalk adalah turunan dari Slackware, maka run level untuk GUI adalah run level 4.

    Setelah semua selesai dikonfigurasi, tekan tombol R kemudian enter untuk kembali ke menu utama LTSP Admin Utility. Tekan S untuk melihat konfigurasi-konfigurasi yang telah dilakukan pada langkah sebelumnya. Jika langkah yang dilakukan benar, maka tampilannya kurang lebih seperti dibawah ini:

    Service Installed Enabled Running Notes
    dhcpd Yes no no
    tftpd Yes Yes Yes Has ‘-s’ flag
    portmapper Yes no Yes
    nfs Yes no Yes
    xdmcp Yes no Yes xdm, gdm Using: gdm

    File Configured Notes
    /etc/hosts Yes
    /etc/hosts.allow Yes
    /etc/exports Yes
    /opt/ltsp/i386/etc/lts.conf Yes

    Configured runlevel: 4 (value of initdefault in /etc/inittab)
    Current runlevel: 4 (output of the ‘runlevel’ command)

    Installation dir…: /opt/ltsp

    Press [enter] to return to the main menu…

    Wah service DHCPD nya koq belum jalan ? Gimana cara menjalankannya ?

    Untuk menjalankan service DHCPD pada Zencafe/Zenwalk, tambahkan baris berikut pada file /etc/rc.d/rc.local hingga seperti dibawah ini:

    #!/bin/sh
    #
    # /etc/rc.d/rc.local: Local system initialization script.
    #
    # Put any local setup commands in here:

    # Jalankan service dhcpd di Zencafe
    /usr/sbin/dhcpd

    Setelah menambahkan baris tersebut di file /etc/rc.d/rc.local, jangan reboot dulu. Editlah file /etc/dhcpd.conf. Cari baris seperti ini:

    if substring (option vendor-class-identifier, 0, 9) = "PXEClient" {
    filename "/lts/2.6.16.1-ltsp-1/pxelinux.0";
    }
    else{
    filename "/lts/vmlinuz-2.6.16.1-ltsp-1";
    }

    menjadi seperti dibawah ini :

    if substring (option vendor-class-identifier, 0, 9) = "PXEClient" {
    filename "/lts/2.6.17.3-ltsp-1/pxelinux.0";
    }
    else{
    filename "/lts/vmlinuz-2.6.16.1-ltsp-1";
    }

    NB:
    - ganti filename “/lts/2.6.16.1-ltsp-1/pxelinux.0″; dengan filename “/lts/2.6.17.3-ltsp-1/pxelinux.0″;

    Kalau sudah, silahkan simpan kemudian reboot untuk melihat hasilnya.

    Untuk mengecek apakah service-service yang diperlukan sudah berjalan atau belum, ikuti langkah-langkah berikut:

    * Cek DHCPD

    root[~]# netstat -an | grep ”:67”
    udp 0 0 0.0.0.0:67 0.0.0.0:*
    root[~]# ps aux | grep dhcpd
    root 1509 0.0 0.9 1876 604 pts/0 R+ 23:48 0:00 grep dhcpd
    root 3519 0.0 1.9 2516 1196 ? Ss 23:17 0:00 /usr/sbin/dhcpd
    root[~]#

    * Cek TFTPD

    root[~]# ls /tftpboot/
    lts/
    root[~]# touch /tftpboot/tes
    root[~]# ls /tftpboot/
    lts/ tes
    root[~]# tftp localhost
    tftp> verbose
    Verbose mode on.
    tftp> get tes
    getting from localhost:tes to tes [netascii]
    tftp> quit
    root[~]#

    * Cek NFS, Portmap ama mount daemon.

    root[~]# ps -e | grep portmap
    2321 ? 00:00:00 rpc.portmap
    root[~]# netstat -an | grep �:111 �
    tcp 0 0 0.0.0.0:111 0.0.0.0:* LISTEN
    udp 0 0 0.0.0.0:111 0.0.0.0:*
    root[~]# ps -e | grep nfs
    433 ? 00:00:00 nfsd
    434 ? 00:00:00 nfsd
    435 ? 00:00:00 nfsd
    436 ? 00:00:00 nfsd
    437 ? 00:00:00 nfsd
    438 ? 00:00:00 nfsd
    439 ? 00:00:00 nfsd
    440 ? 00:00:00 nfsd
    root[~]# ps -e | grep mountd
    442 ? 00:00:00 rpc.mountd
    root[~]# rpcinfo -p localhost
    program vers proto port
    100000 2 tcp 111 portmapper
    100000 2 udp 111 portmapper
    100024 1 udp 813 status

    100024 1 tcp 816 status
    100021 1 udp 1024 nlockmgr
    100021 3 udp 1024 nlockmgr
    100021 4 udp 1024 nlockmgr
    100003 2 udp 2049 nfs
    100003 3 udp 2049 nfs
    100021 1 tcp 4772 nlockmgr
    100021 3 tcp 4772 nlockmgr
    100021 4 tcp 4772 nlockmgr
    100003 2 tcp 2049 nfs
    100003 3 tcp 2049 nfs
    100005 1 udp 618 mountd
    100005 1 tcp 621 mountd
    100005 2 udp 618 mountd
    100005 2 tcp 621 mountd
    100005 3 udp 618 mountd
    100005 3 tcp 621 mountd
    root[~]#

    Wah kayaknya semua service dah berjalan normal, dan dilihat di status servicenya dah ok nih.

    The Linux Terminal Server Project (http://www.LTSP.org)

    Interface IP Address Netmask Network Broadcast Used
    eth0 192.168.1.7 255.255.255.0 192.168.1.0 192.168.1.255 < ----- Service Installed Enabled Running Notes dhcpd Yes no Yes Version 3 tftpd Yes Yes Yes Has '-s' flag portmapper Yes no Yes nfs Yes no Yes xdmcp Yes no Yes xdm, gdm Using: gdm File Configured Notes /etc/hosts Yes /etc/hosts.allow Yes /etc/exports Yes /opt/ltsp/i386/etc/lts.conf Yes Configured runlevel: 4 (value of initdefault in /etc/inittab) Current runlevel: 4 (output of the 'runlevel' command) Installation dir...: /opt/ltsp Press [enter] to return to the main menu... Semua udah running, sekarang coba booting dari client. Weeeeekkkkzz….. koq ga keluar guinya ??? Koq keluarnya cuman cursor silang doank di client ? Gimana supaya clientya bisa masuk ke XWindow ?? Caranya sebagai berikut: Zencafe/Zenwalk memakai gdm untuk login managernya. Mungkin ada sedikit kesalahan di “gdm/login managernya” :D Sekarang login coba login di PC yang ingin dijadikan sebagai LTSP server dengan akses root. Kemdian buka terminal dan jalankan perintah gdmsetup seperti berikut: root[~]# gdmsetup Pada kolom isian Style, ganti isinya dengan Same As Local, klo sudah silahkan di close terus reboot servernya. Coba akses dari client, gimana hasilnya ??? :) Oh iya untuk percobaan ini di pc client memakai PXE. Untuk teman-teman yang ingin cobain LTSP dengan Zencafe sebagai distronya, mungkin bisa saling sharing di #awali[at]DALnet. :)
    Referensi-referensi :
    http://ltsp.mirrors.tds.net/pub/ltsp/docs/ltsp-4.1-en.html
    http://www.ltsp.or.id/dokument6_ver3.htm


    Apasih Java Itu?


    dulu waktu mendengar java saya kira java itu sebuah nama pulau yang di bahasakan java ternyata salah kaprah ya maklum kuper hahahaha.....dulu waktu temen temen membiarakan java aku selalu minder, diem aja kayak patung sebab gak bisa pemrograman java, dari situ aku pikir ikir masak aku harus diem terus. ari seorang temen aku bertanyak apa sih java itu akhir aku putuskan untuk bertanya tanya kepada temen, dan paman google dari situlah aku mengenal java.
    Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan diterbitkan tahun 1995.

    Sekilas Java

    Java adalah sebuah bahasa pemrograman komputer berbasiskan kepada Object Oriented Programming. Java diciptakan setelah C++ dan didesain sedemikian sehingga ukurannya kecil, sederhana, dan portable (dapat dipindah-pindahkan di antara bermacam platform dan sistem operasi). Program yang dihasilkan dengan bahasa Java dapat berupa applet (aplikasi kecil yang jalan di atas web browser) maupun berupa aplikasi mandiri yang dijalankan dengan program Java Interpreter. Contoh program yang ditulis dengan bahasa Java adalah HotJava yang berupa sebuah web browser.

    1. Platform independence

    Salah satu keunggulan Java adalah sifatnya yang 'platform independence', artinya Java - baik source program maupun hasil kompilasinya - sama sekali tidak bergantung kepada sistem operasi dan platform yang digunakan. Source code sebuah aplikasi dengan bahasa Java yang ditulis di atas sistem Windows NT misalnya, dengan gampang dapat dipindahkan ke sistem operasi UNIX tanpa harus mengedit satu baris kode-pun. Ini tentunya merupakan satu nilai tambah tersendiri. Bandingkan dengan bahasa C/C++ misalnya, jika kita bekerja pada UNIX FreeBSD dan ingin memindahkannya pada HP UNIX, kita terkadang harus juga mengedit source code-nya sehingga sesuai dengan HP UNIX, walaupun keduanya masih berada dalam keluarga UNIX.

    Dan yang lebih hebat lagi, bukan hanya source code-nya saja yang bisa dipindah-pindahkan antar sistem komputer, bahkan hasil kompilasinya pun bisa dijalankan di berbagai sistem komputer. Hal ini dimungkinkan dengan adanya bytecode. Setiap program yang ditulis dengan bahasa Java, hasil kompilasinya berupa bytecode, yaitu sekumpulan instruksi yang kelihatannya seperti kode mesin (machine code) tapi tidak spesifik untuk satu jenis prosesor tertentu.

    Umumnya jika kita menulis program -misalnya dalam bahasa C++- pada satu sistem komputer -misalnya PC-, kompiler akan menterjemahkan source code kedalam bahasa mesin yang spesifik untuk prosesor yang ada di PC. Jika hendak dijalankan di sistem lain, Macintosh misalnya, maka source code harus dikompilasi lagi pada mesin Macintosh yang bersangkutan, dan terkadang harus melakukan pengeditan source code terlebih dahulu. Menjalankan hasil kompilasi dari platform Windows pada platform UNIX tidak akan pernah berhasil. Berikut ini ilustrasinya:

    Hal yang berbeda terjadi pada lingkungan Java. Lingkungan Java terdiri dari dua bagian yaitu Java compiler dan Java interpreter. Java compiler menterjemahkan source code kedalam bytecode. Hasil kompilasi, yaitu program Java (berekstensi class), akan bisa dijalankan dengan bantuan Java interpreter. Java interpreter dapat dijalankan langsung (dari command prompt) maupun dari program applet viewer atau web browser (untuk applet). Kenapa harus bersusah payah menambahkan satu layer bytecode interpreter? Jawabnya adalah untuk memungkinkan program Java bisa dijalankan pada bermacam-macam sistem komputer asalkan pada sistem komputer itu terdapat Java interpreter.

    Kelemahan dari penggunaan bytecode adalah kecepatan operasi yang lebih lambat daripada program-program biasa. Hal ini karena program-program yang ditulis pada bahasa pemrograman yang hardware-specific dapat langsung berjalan di atas hardware dimana ia dikompilasi.. Program bytecode harus diterjemahkan terlebih dahulu oleh interpreter baru dijalankan di atas hardware.

    Karena keunggulan-keunggulan di atas, program Java sangat baik digunakan untuk aplikasi internet maupun intranet, mengingat komunitasi internet dan intranet biasanya menggunakan sistem operasi dan platform yang sangat berbeda-beda dalam mendapatkan dan memberikan informasi.

    1. Memulai Java

    Untuk bisa memulai menggunakan Java, minimal kita harus terlebih dahulu menginstall Java Development Kit yang dapat di-download dengan gratis dari http://java.sun.com. Dapat juga digunakan program developent tools Java lainnya yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap seperti Symantec Café, Borland J Builder, Microsoft Visual J++, dan lainnya.

    Seperti telah diterangkan di atas, hasil kompilasi Java dapat berupa aplikasi maupun applet. Aplikasi merupakan hasil kompilasi program Java yang dapat langsung dijalankan dari command prompt dengan bantuan program java interpreter, sedangkan applet harus dijalankan di atas browser atau appletviewer. Perbedaan applet dan aplikasi Java terletak pada penurunannya dari class Applet. Perhatikan contoh di bawah ini:

    Aplikasi Java

    class JavaPertama {

    public static void main (String args[]) {

    System.out.println("Halo, ini ¿

    Aplikasi java saya yang pertama!");

    }

    }

    Aplikasi Java

    import java.awt.Graphics;

    public class JavaAppletPertama extends ¿ java.applet.Applet {

    public void paint(Graphics g) {

    g.drawString ("Ini applet java ¿

    ku yang pertama!",5, 25);

    }

    }

    Pada aplikasi Java, kita membuat sebuah class baru yang bukan merupakan turunan dari class apapun. Apa yang akan dikerjakan oleh aplikasi tersebut terletak di dalam prosedur main. Dalam contoh di atas, aplikasi akan mencetak tulisan “Halo, ini Aplikasi java saya yang pertama!” pada layar monitor (diwakili oleh objek System.out). Setelah dikompilasi kita akan mendapatkan bytecode yang berada dalam bentuk file dengan ekstensi class. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa:

    1. nama file source code harus sama dengan nama class yang didefinisikan di atas (dalam hal ini JavaPertama.java)

    2. penamaan dan penulisan syntaks dalam Java adalah case sensitive

    3. nama file bytecode hasil kompilasi sama dengan nama class yang didefinisikan (dalam hal ini JavaPertama.class)

    Sedangkan pada applet terdapat baris class JavaAppletPertama extends java.applet.Applet yang menentukan bahwa class yang baru kita buat (JavaAppletPertama) merupakan turunan dari class Applet yang berada pada paket java.applet. Salah satu yang menarik dari Java adalah telah tersedianya sedemikian banyak class yang siap pakai dan tinggal diturunkan (baca: digunakan) untuk membuat applet maupun aplikasi baru. Kumpulan class-class ini disimpan dalam suatu paket yang diakses dengan memanggil nama paket yang bersangutan. Paket-paket ini telah meliputi paket bahasa Java dasar (java.lang), paket abstraksi window dan objek-objeknya (java.awt), sampai dengan paket networking TCP/IP (java.net).

    Setelah diturunkan dari class Applet, class yang baru akan secara otomatis memiliki sifat (attribute) dan kelakuan (behaviour) yang sama dengan class Applet. Namun class Applet ini baru hanya merupakan template untuk pembuatan applet-applet baru. Kita harus melakukan modifikasi (istilahnya overriding) terhadap prosedur dan fungsi yang tersedia dari class Applet. Salah satu prosedur yang akan kita override pada contoh ini adalah prosedur paint() yang menentukan bagaimana dan apa yang akan ditampilkan pada applet saat pertama kali muncul.

    Pada applet di atas kita juga menggunakan class Graphics yang gunanya untuk manipulasi tampilan Graphics pada applet kita. Untuk itu kita harus secara eksplisit memanggil class tersebut dengan nama tempat paketnya, yaitu: import java.awt.Graphics.

    Lalu pada prosedur paint(), kita lakukan penggambaran sesuatu pada applet dengan menggunakan function drawString() yang terletak pada objek g yang bertype Graphics. Function ini mengambil parameter string apa yang akan digambarkan, posisi x, dan posisi y (dalam pixel) pada applet.

    Setelah dikompilasi, kita akan memperoleh sebuah file class yang bernama JavaAppletPertama.class. Untuk melihat hasil applet tersebut, kita harus membuat sebuah halaman HTML yang memanggil applet tersebut.

    Sekarang jalankan web browser dan buka file HTML ini (misalnya applet.html) dan lihat hasilnya. Cara lain untuk melihat applet ini adalah dengan menggunakan program appletviewer yang merupakan program bawaan Java Development Kit.

    1. Informasi lebih lanjut

    Salah satu keuggulan Java adalah kemampuannya dijalankan pada web browser ini. Dalam hal ini web browser berfungsi sebagai Java Interpreter yang berfungsi menterjemahkan bytecode dan menampilkan hasilnya pada browser. Ini berarti kita akan mendapatkan tampilan halaman web yang animatif, dinamis, maupun interaktif, tergantung dari program Java yang dibuat. Tanpa Java, kita hanya akan mendapat tampilan dokumen HTML yang statis, tidak menarik dan tidak interaktif. Banyak contoh applet yang tersedia di internet yang telah siap digunakan untuk memperindah dan membuat halaman web anda lebih interaktif. Sebagian ada yang gratis dan ada pula yang harus anda beli. Silahkan kunjungi search engine dengan keyword java, class, atau java class. Site lain yang layak anda kunjungi adalah http://www.developer.com dan http://java.sun.com

    Untuk mempelajari Java lebih detail, sekarang terdapat banyak literatur baik yang ada di internet maupun di buku. Salah satunya adalah “Java dan JavaScript” oleh Onno W. Purbo & Akhmad Daniel S, PT Elex Media Komputindo 1998.Dan masih banyak Panduan yang membahas Java.

    Kisah Qian HongYan


    Siang hari ini sempat menerima email dari rekan kerja. Isinya sarat dengan inspirasi dan memotivasi hidup.

    Qian HongYan - Gadis Puntung yang masih tersenyum menyambut dunia
    Qian Hongyan mengalami kecelakaan dan kehilangan kedua kakinya bahkan pinggulnya.
    Qian Hongyan juga dikenal sebagai Basket Ball Girl. Mengapa?

    Her family in China are poor and couldn’t afford false legs, so she uses a basketball to help her move.
    Qian uses two wooden props to drag herself, and never complains, even though she has worn through six basketballs.

    ia tetap ke sekolah, walaupun harus bersusah payah ke sana.
    Dan.. ia tetap tersenyum menyambut dunia.

    Apakah Anda berbahasa Indonesia?


    Malam hari ini aku menyempatkan untuk bergabung temen temen yang lagi mengerjakan laporan KP dan TA dari teman-teman yang kuliah di kediri maupun yang kuliah di luar kota hasilnya sama.Aku jadi mikiran gimana ya dengan aku besok kalo menghadapi KP dan TA apa sepeti ini? jadi berfikir yang engak-engak.Setiap kali aku membaca tulisan mahasiswa, aku selalu saja sedih. Ya sedih karena harus melihat realita di mana seseorang yang telah mengenyam pendidikan di tingkat Sarjana Strata 1 pun ternyata masih belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar ketika menuangkan hasil penelitiannya dalam bentuk laporan ilmiah. Beberapa kesalahan yang terus saja terjadi di setiap laporan di antaranya adalah:

    1. Membedakan penggunaan kata depan dan awalan.
    Ini merupakan kesalahan yang paling sering aku temui. Dalam Bahasa Indoensia terdapat beberapa kata depan seperti "di" dan "ke" yang juga dapat digunakan sebagai awalan. Hanya saja penggunaan "di" dan "ke" sebagai kata depan (preposisi) tidak dapat digabungkan dengan kata berikutnya seperti pada penggunaan "di" dan "ke" sebagai awalan. Penggunaan "di" dan "ke" sebagai kata depan berfungsi sebagai penunjuk keterangan tempat (lokasi) maupun keterangan waktu (temporal). Sebagai contoh: di mana, ke mana, di saat itu, di situasi semacam itu, ke pasar, di restoran. Sedangkan penggunaan "di" dan "ke" sebagai awalan justru harus digabungkan dalam penulisannya. "Di" sebagai awalan digunakan untuk menghasilkan suatu bentuk kalimat pasif. Sebagai contoh: dimakan, dikarenakan, diberi, diarahkan.
    Dan penggunaan "ke" sebagai awalan akan menghasilkan suatu keterangan keadaan dan biasa disertai dengan akhiran "an". Sebagai contoh: kenakalan, kekayaan, kesuksesan, kesimpulan.

    2. Penggunaan istilah asing.
    Dalam sebuah tulisan ilmiah, setiap penggunaan istilah asing harus dituliskan dalam bentuk cetak miring (italic). Dan ini pun menjadi point kesalahan yang tidak sedikit dilakukan oleh mahasiswa.

    Kondisi memperihatinkan semacam ini pun harus ditambah lagi dengan kemampuan verbalik mahasiswa yang makin menurun. Tidak mengherankan memang bila fenomena ini terjadi mengingat makin menurunnya juga minat baca pada generasi muda saat ini. Penurunan minat baca tentunya akan berbanding lurus juga dengan penurunan kemampuan verbalik seseorang baik itu kemampuan dalam menuangkan pemikiran secara tertulis maupun kemampuan dalam mencerna dan memahami suatu susunan tulisan tertentu. Sedih rasanhya bila diperhadapkan pada kondisi semacam ini. Penggunaan tata bahasa pun makin lama makin kacau ditambah lagi dengan kesalahan-kesalahan linguistik yang sudah dipandang biasa dalam masyarakat.
    Contoh nyata adalah penggunaan kata absensi. Tidak banyak orang ternyata yang cukup peka terhadap penggunaan kata absensi dan cenderung latah untuk menggunakan istilah tersebut dalam setiap pendataan yang berkaitan dengan kehadiran. Bahkan seringkali juga muncul pernyataan seperti, "Apakah kamu sudah absen?" dan "Ayo cepat absen dulu".
    Penggunaan istilah "absensi" sudah menjadi rancu dengan istilah "presensi". Padahal absensi merupakan suatu proses pendataan ketidakhadiran seseorang sedangkan presensi merupakan suatu proses pendataan kehadiran seseorang. Lucu rasanya bila seseorang yang menghadiri rapat atau kegiatan apapun juga malah diminta untuk menandatangani lembar data absensi yang nota bene merupakan data ketidakhadiran. Fuihh.... bukankah Bahasa Indonesia masih menjadi bahasa resmi Bangsa Indonesia? Ataukah bangsa ini sudah berganti bahasa?

    Hukum Kekekalan Energi


    Bagiku kehidupan ini penuh dengan aliran energi. Menurut ilmu fisika, suatu energi bersifat kekal. Artinya energi tidak dapat dimusnahkan. Energi dapat berubah bentuk dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi lainnya. Misalkan saja energi listrik yang dapat berubah bentuk menjadi energi panas dan energi cahaya seperti yang kita temui pada lampu. Dalam kasus ini energi listrik yang digunakan tidak musnah begitu saja melainkan mengalami perubahan ke bentuk energi yang lain dengan nilai / besaran yang setara.
    Dalam kehidupan ini aku mempercayai bahwa ada bermacam bentuk energi, ada energi semangat, energi kesedihan, energi cinta, energi uang, energi kesehatan, energi kedamaian, dan berbagai bentuk energi lainnya. Energi-energi tersebut pun dapat berubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya. Dalam setiap aktifitas yang dilakukan sehari-hari juga akan selalu melibatkan energi. Untuk dapat beraktifitas, seseorang pasti membutuhkan energi. Dan energi yang digunakan untuk melakukan aktifitas tersebut akan mengalami perubahan bentuk ke suatu bentuk energi yang berbeda tetapi dengan nilai / besaran yang setara. Dengan kata lain, aktifitas di sini berperan dalam proses perubahan bentuk energi.
    Dengan pemahaman semacam ini, aku jadi semakin berhati-hati dalam melakukan suatu atifitas. Jangan sampai aktifitas yang aku lakukan justru memnculkan suatu energi yang malah merugikan kehidupanku. Misalkan saja aktifitas berbohong. Bisa jadi energi hidup yang aku gunakan untuk melakukan aktifitas semacam ini justru akan menghasilkan suatu bentuk energi yang berdampak negatif bagi kehidupanku.
    Dalam bekerja pun aku jadi makin bertanggungjawab. Jangan sampai energi uang yang aku terima setiap bulannya sebagai upah dari kerjaku justru tidak sebanding dengan energi yang aku gunakan selama aku bekerja. Jangan sampai selisih kekurangan energi tersebut justru akan memunculkan suatu bentuk energi negatif yang mengganggu tataran kehidupanku. Lebih baik aku mengerjakan sesuatu yang melebihi upah yang aku terima, dengan demikian aku memiliki tabungan energi positif bagi hidupku, dari pada aku harus mengerjakan sesuatu seadanya dan asal-asalan tetapi menerima upah layaknya seseorang yang bekerja penuh totalitas.
    Aku jadi ingat kata mutiara yang berbunyi "MEMBERI adalah lebih baik dari pada MENERIMA". Bisa jadi kelebihan energi yang dikeluarkan untuk hal-hal positif akan mendatangkan kembali energi-energi positif dalam hidup, karena memang hakikat dari energi itu bersifat kekal.
    Apakah kelebihan energi yang kita miliki merupakan kelebihan energi positif atau justru kelebihan energi negatif? Pertanyaan semacam ini rasanya layak untuk terus ditanyakan di setiap langkah kehidupan kita :)

    Instalasi JDK 1.6 dan Netbeans 6.0 di Linux


    Pengen PBO dengan JAVA.Sebagai langkah persiapan aku mencoba melakukan instalasi JDK dan Netbeans baik di Windows maupun di Linux. Untuk instalasi JDK 1.6 dan Netbeans di Windows dapat berjalan dengan sangat mulus. Semuanya tinggal click dan click beres. JDK dan Netbeans dapat berjalan dengan sempurna. Nah masalah mulai muncul ketika melakukan instalasi Netbeans di Linux. Setelah melakukan Googling beberapa saat akhirnya aku mendapatkan pencerahan :)
    Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa digunakan untuk melakukan instalasi JDK 1.6 dan Netbeans di Linux:

    01: Download installer JDK dan Netbeans untuk Linux disini ambil file netbeans-6.1-ml-linux.sh.
    02: Kopikan file hasil download tersebur ke folder /opt
    03: Beri permission execute dengan melakukan perintah berikut ini

    $ chmod +x jdk-6u6-linux-i586.bin

    04: swicth user ke root dan pindahkan file installer JDK ke directory /usr/local/ dan jalankan / eksekusi file installer JDK pada directory tersebut

    $ su
    # mv jdk-6u6-linux-i586.bin /usr/local
    # cd /usr/local
    # ./jdk-6u6-linux-i586.bin

    Setelah proses instalasi JDK berhasil akan terbentuk directory /usr/local/jdk1.6.0_06

    04: Langkah berikutnya adalah membuat link dari directory tersebut dengan nama jdk. Ini dimaksudkan apabila kita akan melakukan upgrade versi JDK, kita tidak perlu melakukan banyak perubahan. Cukup melakukan perubahan pada linknya saja.

    # ln -s jdk1.6.0_06 jdk

    Perintah tersebut akan menghasilkan directory /usr/local/jdk yang sifatnya version-independent

    05: Selanjutnya tambahkan sub directory bin ke PATH dari sistem Linux

    # export JAVA_HOME=/usr/local/jdk
    # PATH=$JAVA_HOME/bin:$PATH

    untuk memastikan bahwa sub directory tersebut sudah ditambahkan ke dalam PATH dari sistem Linux dapat menggunakan perintah berikut ini

    # echo $JAVA_HOME
    # echo $PATH

    Sampai di titik ini kita sudah bisa menjalankan java dari directory manapun walaupun bukan sebagai root

    $ java -version
    java version "1.5.0"
    gij (GNU libgcj) version 4.2.3 (Ubuntu 4.2.3-2ubuntu6)

    Copyright (C) 2007 Free Software Foundation, Inc.
    This is free software; see the source for copying conditions. There is NO
    warranty; not even for MERCHANTABILITY or FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE.

    06: Setelah JDK terinstal dan berjalan dengan baik, langkah selanjutnya kita dapat memulai melakukan instalasi Netbeans. Jangan lupa untuk terlebih dahulu memberi permission executeable pada file installernya.

    # chmod +x netbeans-6.0-javase-linux.sh
    # sh netbeans-6.0-javase-linux.sh

    07: Setelah proses instalasi berjalan dengan baik, langkah berikutnya adalah mencoba menjalankan Netbeans yang baru saja kita instal dengan melajankan perintah berikut ini:

    $ /usr/local/netbeans-6.0/bin/netbeans

    Senangnya bisa menjalankan Netbeans di Linux :)

    Template by : Kowsi